Berbagai Jenis Skala Dalam Penelitian dan Contohnya

Dalam melakukan sebuah penelitian maka perlu adanya skala pengukuran yang menjadi acuan untuk menentukan alat ukur agar bisa mendapatkan hasil data yang diharapkan. 

Meskipun skala pengukuran identik dengan penelitian kuantitatif, namun pada dasarnya peneliti tetap bisa menggunakan beberapa jenis skala dalam penelitian untuk berbagai tujuan sehingga bisa mendapatkan refleksi data yang akurat, efisien, dan komunikatif.

Jenis Skala Dalam Penelitian Kuantitatif dan Contohnya 

Secara umum, jenis skala dalam penelitian kuantitatif memiliki karakteristik berbentuk angka atau bilangan. Proses pengukuran ini akan menggunakan teknik statistik atau matematika untuk mengelola dan menganalisa data. Jenis skala pengukuran kuantitatif dapat dibagi menjadi 4 berikut penjelasan dan contohnya:

1. Jenis Skala Nominal

Jenis skala pengukuran nominal merupakan jenis skala kuantitatif yang sederhana disusun menurut jenis dan fungsi bilangan. Penelitian yang menggunakan skala nominal biasanya berfungsi sebagai nama label atau kategori sehingga tidak menunjukkan kuantitas. Skala nominal bertujuan untuk mengkategorisasi objek atau peristiwa ke dalam kelompok yang terpisah berdasarkan kesamaan dan perbedaan dari ciri-ciri tertentu, berikut contohnya:

  • Berdasarkan kategori: jenis kelamin pria dan wanita
  • Berdasarkan nama: nama jalur trayek 1, trayek 2, dan sebagainya
  • Berdasarkan data hitung: pangsa presentasi berbagai sektor (pertanian 70%, jasa 30%)

2. Jenis Skala Ordinal 

Skala ordinal adalah skala yang berdasarkan urutan jenjang dari tinggi ke rendah atau sebaliknya. Skala ini digunakan apabila angka dalam rentang skala pengukuran tidak hanya menunjukkan kategori tertentu, namun menunjukkan hubungan kuantitas berupa jenjang atau tingkatan. Untuk memahami lebih detail, berikut contoh skala ordinal dalam penelitian:

  • Tingkat pendidikan: TK (1), SD (2), SMP (3), SMA (4), Diploma (5), Sarjana (6)
  • Tingkat kecantikan: sangat cantik (4), cantik (3), cukup cantik (2), kurang cantik (1)
  • Tingkat kepuasan: sangat puas (4), puas (3), cukup puas (2), kurang puas (1)

3. Jenis Skala Interval

Skala interval adalah skala perhitungan pada penelitian yang bisa menunjukkan jarak antara data satu dengan data lainnya yang mempunyai bobot yang sama. Skala ini bisa digunakan apabila angka-angka dalam skala pengukuran tidak hanya menunjukkan hubungan kuantitatif saja namun bentuk rangking yang tidak memiliki nilai nol absolut, berikut contohnya:

  • Jarak tempuh: 0 sampai 25 km, 25 sampai 50 km, 50 sampai 75 km
  • Lama penerbangan: 1 sampai 2 jam, 2 sampai 3 jam, dll

4. Jenis Skala Pengukuran Rasio

Jenis skala dalam penelitian selanjutnya yaitu skala rasio yang memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang sama. Skala rasio tertinggi akan menunjukkan kuantitas yang absolut dan hasil pengukurannya dapat digunakan untuk data penelitian. Untuk memahami tentang skala rasio, berikut contoh skala rasio dalam penelitian:

  • Umur
  • Berat badan
  • Penghasilan

Jenis Skala Pengukuran Dalam Penelitian Kualitatif dan Contohnya 

Jenis skala pengukuran tidak hanya digunakan pada penelitian kuantitatif saja namun berlaku juga untuk penelitian kualitatif dalam bidang administrasi, ekonomi, pendidikan sosial, budaya, dan masih banyak lagi. Namun, skala pengukuran yang digunakan memang berbeda sehingga kami telah merangkum 4 skala pengukuran dalam penelitian (kualitatif) sebagai berikut:

  1. Skala likert yang bisa digunakan untuk mengukur persepsi, pendapat, sikap, dan sebagainya dari sebuah fenomena atau gejala tertentu. Skala likert biasanya dibuat dalam bentuk checklist atau pilihan ganda di mana setiap pertanyaan selalu dihubungkan dengan jawaban yang dibuat, berikut contohnya: SS (sangat setuju) skor 5, ST (setuju) bobot 4, RG (ragu-ragu) skor 3, dan seterusnya
  2. Skala Guttman bisa digunakan dalam penelitian yang menawarkan pertanyaan dengan jawaban tegas untuk meyakinkan penelitian tentang kesatuan dimensi dari variabel yang diteliti. Biasanya sekolah ini hanya menggunakan dua interval saja yang berbentuk pilihan ganda, berikut contohnya: ya atau tidak, positif atau negatif, setuju atau tidak setuju, dan sebagainya
  3. Skala semantik diferensial bisa digunakan untuk mengukur sikap yang bentuknya pilihan ganda atau checklist namun tersusun dalam satu garis kontinum sehingga data yang didapatkan biasanya memiliki rentang jawaban garis kontinum kanan hingga ke kiri, berikut contohnya: sangat positif (bagian kanan garis) dan sangat negatif (bagian kiri garis)
  4. Terakhir, jenis skala perhitungan rating yang digunakan untuk mengukur jawaban responden dengan lebih fleksibel, tidak terbatas, dan luwes. Skala ini digunakan untuk mengukur kemampuan, status sosial ekonomi, pengetahuan, dan sebagainya. Skala rating ini akan memberikan jawaban kepada responden dalam bentuk angka kemudian ditafsirkan dalam pemahaman kualitatif
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url