Penjelasan Populasi dan Sampel Penelitian Beserta Contohnya

Istilah populasi atau sampel pastinya sudah tidak asing lagi bagi kamu yang sudah pernah melakukan penelitian ilmiah maupun non ilmiah.

Namun, populasi maupun sampel akan lebih banyak dibahas pada penelitian kuantitatif karena menjadi unsur penting dan berkaitan dengan analisa dan hasil penelitian. Populasi maupun sampel dalam penelitian saling terikat satu sama lain, berikut penjelasan tentang populasi dan sampel penelitian beserta contohnya.

Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian dan Contohnya

Populasi merupakan keseluruhan subjek atau objek dari wilayah generasi tertentu yang memiliki karakteristik dan indikator yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Populasi sendiri biasanya mencakup sasaran penelitian yang menjadi perhatian peneliti untuk dipelajari, dianalisis, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bisa terdiri dari manusia, gejala, nilai, benda, peristiwa, dan hal lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang bisa mewakili karakteristik atau indikator dalam sebuah penelitian atau bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel biasanya akan merefleksikan keseluruhan indikator yang ditentukan oleh peneliti secara spesifik dari populasi yang ada. Sampel memungkinkan peneliti untuk membuat range tertentu agar penelitian bisa lebih efisien dan tidak memakan waktu serta biaya. 

Contoh populasi maupun sampel berikut bisa kamu jadikan referensi untuk lebih memahami secara detail tentang pengertian populasi maupun sampel itu sendiri dalam sebuah penelitian:

  • Contoh 1: penelitian tentang minat baca siswa SD kelas 6 di kabupaten Blora, misalnya populasi sekolah dasar di kabupaten ini berjumlah 20, untuk menghemat waktu dan biaya maka peneliti bisa mengambil sampel dari 7 SD terdekat di kabupaten Blora
  • Contoh 2: penelitian tentang kualitas beras di desa Karanganyar Lampung Selatan, misalnya populasi beras sangatlah banyak hingga ber ton-ton, untuk menghemat waktu dan biaya maka peneliti bisa mengambil jumlah gram atau kilogram pada setiap jenis beras yang ada

Perbedaan Populasi dan Sampel Penelitian 

Meskipun saling berkaitan satu sama lain, namun populasi dan sampel memiliki perbedaan yang mana harus dipahami oleh seorang peneliti untuk menghindari kesalahpahaman dan dapat menentukan populasi maupun sampel dengan lebih optimal, berikut penjelasannya:

1. Perbedaan dari Aspek Pengertian

Secara sederhana, perbedaan populasi maupun sampel sudah terlihat pada pengertian sebelumnya yaitu populasi mencakup keseluruhan subjek atau objek yang akan diteliti. Sedangkan, sampel merupakan bagian dari populasi itu sendiri yang biasanya bisa mewakili dari keseluruhan populasi.

2. Perbedaan dari Aspek Fokusnya

Selanjutnya, perbedaan populasi maupun sampel terletak pada fokus kerjanya yang mana populasi lebih berfokus untuk mengidentifikasi karakteristik sasaran penelitian. Sedangkan, populasi lebih fokus pada pendugaan, perwakilan, kategorisasi, generalisasi karakteristik ditentukan oleh peneliti melalui populasi.

3. Perbedaan dari Aspek Pengumpulan Data

Perbedaan populasi maupun sampel juga bisa dilihat dari aspek pengumpulan datanya yang mana data populasi memiliki cakupan yang lebih luas. Sedangkan, pengumpulan data pada sampel memiliki batasan tertentu berdasarkan karakteristik dari populasi yang sudah didapatkan. Kesimpulannya, populasi berfokus pada semua objek sedangkan sampel berfokus pada sebagian kecil dari populasi yang ada yang dianggap bisa mewakili populasi tersebut.

Cara Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian 

Untuk menentukan populasi dan sampel penelitian maka peneliti perlu memiliki indikator atau karakteristik dari variabel yang ingin diteliti. Kemudian, peneliti perlu melakukan berbagai metode penelitian seperti observasi dan pengumpulan data sistematis untuk mendapatkan subjek atau objek yang relevan. Sehingga, untuk menemukan subjek atau objek yang cocok maka peneliti mengumpulkan populasi terlebih dahulu baru mendapatkan sampel.

Adapun untuk mendapatkan sampel ada rumus yang bisa meneliti gunakan yaitu rumus slovin dan rumus jacob cohen. Penggunaan rumus tersebut tergantung pada sampel pada populasi. Rumus slovin lebih cocok untuk menghitung jumlah sampel minimal yang mana jumlah populasi sudah diketahui secara pasti dan jelas. Tujuan dari rumus ini yaitu untuk mendapatkan sampel paling sedikit untuk mewakili keseluruhan populasi, berikut rumusnya

  • Sampel yang dicari (n) = jumlah populasi (N) / 1+tingkat kesalahan dari nilai presisi populasi2 (Ne)

Nah, untuk rumus jacob cohen bisa digunakan untuk pengambilan sampel yang populasinya belum diketahui secara jelas dan pasti. Ada empat faktor yang akan jadi penentu untuk menetapkan ukuran sampel yaitu sampel, significance, directionality dan effect size sehingga berikut ini rumusnya:

·         Sampel yang dicari (N) = tabel signifikansi 1% dari variabel penelitian (t) / effect size (f2) + banyaknya variabel dalam penelitian (u) + 1

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url